Subsidi BBM dan Energi di dalam Rancangan APBN 2015 dialokasikan hampir mencapai 300 TRILIUN! Jumlah ini jauh Lebih Besar dibanding Anggaran untuk pendidikan ataupun sektor Pertanian (non Energi). Sangat disayangkan Uang sebesar 300 triliun menguap begitu saja untuk menjadi asap kendaraan.
Seandainya berencana membangun Ketahanan Energi Nasional, Pemerintah dapat memakai Anggaran tersebut untuk memangun Kilang - Kilang penyulingan, sehingga kita TIDAK perlu lagi membeli Minyak jadi (BBM) ke Singapore. dan juga dengan adanya Subsidi ini, Kebocoran melalui tindakan kriminal menyerupai Penyelundupan, Pengalihan BBM bersubsidi ke Sektor Industri, dll akan semakin memperbesar Kerugian Negara. bayangkan Jika nilai 300 Triliun ini dialokasi untuk membangun banyak sekali sektor terutama Transportasi dan pendidikan, maka akan jauh lebih bermanfaat.
Seandainya berencana membangun Ketahanan Energi Nasional, Pemerintah dapat memakai Anggaran tersebut untuk memangun Kilang - Kilang penyulingan, sehingga kita TIDAK perlu lagi membeli Minyak jadi (BBM) ke Singapore. dan juga dengan adanya Subsidi ini, Kebocoran melalui tindakan kriminal menyerupai Penyelundupan, Pengalihan BBM bersubsidi ke Sektor Industri, dll akan semakin memperbesar Kerugian Negara. bayangkan Jika nilai 300 Triliun ini dialokasi untuk membangun banyak sekali sektor terutama Transportasi dan pendidikan, maka akan jauh lebih bermanfaat.
Secara Langsung maupun Tidak Langsung, yang sangat diuntungkan dari Kebijakan mensubsidi BBm ini ialah Produsen Kendaraan bermotor yang dalam hal ini ialah Pihak Asing (Jepang, Eropa, Amerika) alasannya dengan BBm Murah maka Rakyat akan berbondong - bondong untuk membeli Kendaraan. Padahal belum ada satupun kendaraan bermotor di Indonesia yang diproduksi sepenuhnya Oleh Anak Bangsa.
dari Tinginya jumlah pembelian Kendaraan Bermotor, maka terjadi peningkatan Volume Kendaraan di jalan - jalan raya terlebih di kota besar yang menjadikan kemacetan. dengan terjadinya kemacetan yang luar biasa tentu akan sangat besar lengan berkuasa ke sektor Industri dan Jasa, dimana jalur distribusi barang akan terhambat.
kelambatan distribusi dalam sebuah Industri akan besar lengan berkuasa pada biaya produksi itu sendiri. bayangkan saja ketika ini Harga buah - buahan ataupun Sapi dari kawasan yang diangkut ke Jakarta harga jualnya Jauh Lebih Mahal ketimbang dengan yang diimport dari China ataupun Australia yang dari segi jarak sebenarmya Lebih Jauh.
Subsidi BBm ini bekerjsama telah menjadi Isu nasional dan memberatkan persolan di beberapa negara menyerupai di Iran maupun Venezuela. Anggaran Negara mereka habis tesedot untuk membiaya BBM yang menjadikan Pembangunan di sektor lain menjadi terbengkalai.
Dan bayangkan Saja jikalau Sebagian Anggaran BBM tersebut dialihkan untuk membangun Sistem transportasi massal di banyak sekali kawasan di Indonesia, maka kenyaman pengguna Angkutan umum bahkan jikalau mampu dapat saja Ongkosnya disubsidi menyerupai yang sekarang sudah dinikmati Pengguna kereta Api di Jabobedetabek.
Dengan tingginya Tingkat Kenyamanan dan Murahnya Ongkos Angkutan Umum maka dengan sendirinya Masyarakat akan semakin terdorong untuk naik kendaraan umum sehingga kemacetan dapat jauh berkurang sehingga Stok BBm kita semakin kekal dan Tidak perlu lagi membeli banyak - banyak dari perusahaan - perusahaan Singapore.
Selain itu masyarakat tidak perlu lagi berbondong - bondong untuk membeli kendaraan bermotor yang notabene merupakan Produk keluaran Negara absurd sehingga dari kedua hal ini Indonesia dapat melaksanakan penghematan Devisa.
Dengan adanya Kelebihan Anggaran in dapat dilakukan pembangunan kilang Minyak sehingga Indonesia tidak perlu lagi sekedar menjadi pengekspor Minyak mentah, bahkan jikalau nanti kilang - kilang tersebut sudah beroperasi pengolahan minyak mentah yang berasal dari dalam Perut Bumi Indonesia ini dapat eksklusif disuling menjadi minyak jadi (bbm) dan negara Indonesia melalui Perusahaan Minyak Nasional dapat menjadi Penjual/pengekspor BBM yang saja tentu manfaatnya Jauh lebih besar ketimbang menjual minyak mentah.
(Skema Keuntungan dengan Adanya Pengurangan / Pencabutan Subsidi BBM)
Di Sektor Non Energi:
Pencabutan Subsidi BBM ->> Menghemat Anggaran ->> Anggaran digunakan membangun insfrastruktur, Sarana Pendidikan, Beasiswa, dll ->> Masyarakat Cerdas!
(Subsidi BBM dialihakan menjadi Subsidi/Investasi Leher ke atas (Otak!)
Di Sektor Energi:
Subsidi BBM Dicabut ->> Anggaran Membangun Kilang ->> Menjadi Penghasil Minyak Mentah dan Minayk Kaprikornus (BBM) ->> Indonesia menjadi Pengekspor BBM
(Subsidi BBM dialihakan menjadi Subsidi/Investasi Leher ke atas (Otak!)
Di Sektor Energi:
Subsidi BBM Dicabut ->> Anggaran Membangun Kilang ->> Menjadi Penghasil Minyak Mentah dan Minayk Kaprikornus (BBM) ->> Indonesia menjadi Pengekspor BBM
Subsidi dialihakn ke Pembangunan Industri Minyak)
Dengan Skema sperti ini Indonesia dapat menjadi Negara Maju, dimulai dari pencabutan Subsidi BBM!!
Tetapi sepertinya ada pihak - pihak yang TIDAK Setuju dari Pencabutan Subsidi BBm ini????
Siapakah Gerangan??
Ada Apakah...????
Ada Apakah...????