Masyarakat Indonesia gunakan internet untuk membantu meningkatkan bisnis mereka. Hal ini menurut hasil survei yang dilakukan Microsoft kepada 12.002 pengguna internet dari 12 negara.
Hasil survei tersebut menyebutkan, 84 persen pengguna internet di Indonesia merasa teknologi personal diperlukan untuk memulai bisnis gres dan 84 persen juga yakin teknologi personal sanggup meningkatkan peluang ekonomi mereka.
"Ini sejalan dengan tren meningkatnya nilai transaksi e-commerce di Indonesia. Berdasarkan data kementerian komunikasi dan informatika, pada tahun 2013 transaksi ecommerce mencapai Rp 130 triliun," ujar Presiden Direktur Microsoft Indonesia Andreas Diantoro, baru-baru ini.
Andreas menambahkan dari data IDC nilai ini bahkan akan terus tumbuh hingga 42 persen dari tahun 2012 hingga tahun 2015. Tak mengherankan juga sebab semakin banyaknya e-commerce yang hadir di Indonesia dikala ini.
Selain untuk keperluan bisnis, hasil riset yang dipaparkan di World Economic Forum di Swiss ini juga mengungkapkan teknologi personal membawa imbas faktual terhadap aspek sosial. 84 persen pengguna internet Indonesia oke media umum membawa hal faktual terhadap acara sosial mereka.
Namun dari semua itu, faktor keamanan masih menjadi duduk perkara yang meresahkan pengguna internet. Kekhawatiran terhadap privasi dan derma aturan untuk pengguna teknologi personal masih dirasa kurang.
"Terdapat 30 persen pengguna internet di Indonesia yang merasa khawatir akan keamanan privasi dalam penggunaan internet. Fakta ini berbanding lurus dengan tingginya angka pengguna internet yang merasa derma aturan untuk pengguna teknologi personal masih tidak cukup," tambah Andreas.
Baca Juga: