Profesor Stephen Hawkings memperingatkan bahwa "kecerdasan buatan" bisa mengakhiri peradaban manusia.
Dalam wawancaranya dengan BBC pada selasa lalu, beliau mengakui ketakutannya wacana konsekuensi kreasi masa depan yang bisa menyamakan ataupun melebihi kemampuan insan ketika ini.
"Pengembangan penuh atas inteligensis buatan bisa mengakibatkan kepunahan manusia" dikatakan hawking seperti dilansir oleh mashable.
Dalam teori Fisika, mereka yang mempunyai amyotrophic lateral sclerosis (ALS), memakai A.I (artificial intelligence) untuk berkomunikasi.
Dalam konfrensi di London yang diadakan beberapa waktu lalu, Hawking membicarakan wacana software gres dari Laboratorium Intel yang bisa memprediksi beberapa kata berikut yang ingin beliau ucapkan menurut kata yang diinput sebelumnya. Sistem gres tersebut dinamai SwiftKey, yang memerlukan tiga tahun untuk pengembangannya dan ketika ini huruf yang perlu diketikkan telah berkurang sampai 20%
Walaupun beliau melihat laba dari Kecerdasan Buatan yang telah ada saaat ini, Hawking mengkhawatirkan bahwa mesin - mesin di masa depan bisa mendesain ulang diri mereka sendiri dengan kecepatan yang terus meningkat.
"Manusia dibatasi oleh evolusi biologi yang lambat, tidak akan bisa berkompetisi dan dengan gampang bisa tergantikan"
Dalam beberapa bulan belakangan, Tesla dan pendiri SpaceX, Elon Musk membandingkan A.I (artificial intelligence) sebagai perang nuklir dan Iblis.
"Dengan Kecerdasan Buatan kita sedang membangkitkan Iblis" dikatakan oleh Musk dalam Simposium Centennial MIT. "Seperti dalam sebuah kisah, dimana seorang laki-laki dengan pentagram dan air suci, laki-laki tersebut nampak yakin bahwa beliau bisa mengendalikan Iblis, padahal Tidak!"
Musk menyampaikan bahwa A.I ialah bahaya terbesar ketika ini yang harus kita hadapi dan harus dibentuk regulasi di tingkat nasional atau bahkan di tingkat internasional.
Baca Juga: