Bill Gates menyebarkan visi mengenai bagaimana teknologi mengubah hidup kaum miskin di 2030. Menurutnya, salah satu revolusi teknologi yang akan mengubah hidup kaum miskin yakni mobile banking.
Bill Gates dalam padangannya mencontohkan bagaimana desa Sori di Lake victoria, Kenya, bertransformasi melalui mobile banking sesudah pemerintah Kenya memperkenalkan M-PESA.
Berdasarkan studi SIT Graduate Institute di 2012, warga Sori rata-rata menyimpan uang di rumahnya, sayangnya para suami sering memakai uang tabungan tersebut untuk hal yang lain. Para perempuan enggan ke bank yang jauh jaraknya.
Pada 2007, pemerintah Kenya memperkenalkan M-PESA yang menciptakan para warganya sanggup menyimpan dan mentransfer uang melalui ponsel. Dana sanggup ditransfer melalui SMS. Agen M-PESA tersebar di seluruh negeri dan menciptakan mereka dengan gampang mengganti uang cash dengan deposit di ponsel. Dengan demikian, uang mereka kondusif dari kriminal dan pembelian yang tidak berharga lain.
M-PESA juga merevolusi cara perempuan Kenya bekerja. Dulu, para perempuan bekerja untuk uang cash. Misal mereka menjual ikan, mereka harus melaksanakan perjalanan panjang dengan bus untuk hingga ke pasar. Hal itu melelahkan dan butuh ongkos besar.
Dengan M-PESA, hanya ikan yang dikirim dengan bis dan mereka mendapatkan pembayaran secara remote. Dengan cara ini, para perempuan sanggup melaksanakan investasi lain untuk kehidupan yang lebih baik bagi belum dewasa mereka.
Bill Gates menilai digital banking ibarat denah M-PESA ini merupakan teknologi yang merevolusi hidup kaum miskin. “Dalam 15 tahun mendatang, digital banking akan mengatakan kaum miskin kontrol di aset mereka dan membantu mereka mentransformasi hidupnya,” kata dia.
Dia melanjutkan, “Pada 2030, sebanyak 2 miliar orang yang tidak punya akun bank dikala ini akan menyimpan uangnya dan melaksanakan pembayaran dengan ponsel mereka. Dengan ini, para provider akan memperlihatkan seluruh layanan finansial, bahkan hingga tabungan dan asuransi,” tambah dia.
Baca Juga: