ADS

Sejak 2010, As Sadap Komputer Korut


Amerika Serikat mengetahui bahwa Korea Utara berada di balik peretasan terhadap Sony Pictures Entertainment alasannya ialah negeri Paman Sam tersebut rahasia berhasil masuk ke jaringan komputer Korut pada 2010. 

Surat kabar New York Times dan Der Spiegel melaporkan hal tersebut mengutip pejabat AS dan dokumen dari Badan Keamanan Nasional (NSA) yang bocor. New York Times menyampaikan software tersembunyi memberitahu tubuh intelijen AS mengenai aktivitas peretasan Korut, walaupun pihak Korut berulangkali membantah terlibat dalam peretasan keamanan. 

Penyelidik AS meyakini peretas memerlukan dua bulan untuk memetakan sistem Sony sebelum alhasil bisa membobolnya. Serangan terhadap Sony November tahun kemudian menjadikan sejumlah dokumen sensitif bocor ke publik, termasuk dokumen mengenai detil honor dan surat elektronik rahasia di jajaran eksekutif.

Peretasan tersebut juga menjadikan penundaan peluncuran film komedi The Interview ditunda. Film tersebut alhasil diluncurkan secara online (Baca: Film Komedi, Sony Pictures, Korea Utara dan Hackers? )

Kantor Direktur Intelijen Nasional menyampaikan komunitas intelijen mengetahui dengan niscaya upaya peretasan Korut ke jaringan komersial alasannya ialah mereka rutin melacaknya.

"Meski tidak ada dua situasi yang sama, ialah tujuan kami mencegah pelaku mengeksploitasi, mengganggu atau merusak jaringan komersial AS dan infrastruktur siber. Saat kriminal siber mempunyai kemampuan dan ingin merusak, kami bekerja sama mempertahankan jaringan," ujar juru bicara Badan intelijen Nasional Brian Hale dikutip dari BBC, Selasa (20/1/2015).

Pakar keamanan siber Steven Murdoch dari University College London menyampaikan tampaknya NSA setidaknya pernah mencoba mengakses jaringan Korut. "Saya hampir yakin mereka mencoba usang sebelum 2010. Korut telah menjadi sasaran AS semenjak lama," katanya.

Murdoch menyampaikan jikalau NSA telah mengetahui peretasan sebelum itu terjadi, NSA kemungkinan menentukan tidak memperingatkan Sony demi keamanan mereka sendiri.

"Satu kemungkinan ialah mereka tidak tahu seberapa merusak serangan itu dan tidak ingin mengambil risiko mengungkap sumber mereka dengan memberitahukannya kepada Sony atau mungkin mereka tahu seberapa parah kerusakannya, tapi dari segi keamanan nasional skalanya tidak signifikan," ujar Murdoch.






Subscribe to receive free email updates:

ADS