ADS

Atm, Mesin Cendekia Yang Awalnya Tak Dihiraukan


Meski hanya sebuah mesin, tentu saja kita lebih bahagia pergi ke ATM untuk urusan perbankan ketimbang bertemu teller-teller bank walaupun mereka menyapa dengan senyum ramah dan berwajah menawan.

Rasanya, di era yang serba mudah menyerupai dikala ini sulit membayangkan bagaimana hidup tanpa mesin ATM. Siapa yang bahagia menembus macet dan menghadapi antrean panjang di bank demi mengambil uang Rp 100 ribu atau transfer Rp 200 ribu. ATM jauh lebih praktis!

Tapi, tahukah Anda, inovasi mesin cerdas ini mulanya tak dihiraukan sama sekali. Tak ada yang suka dengan “mesin ajaib” yang sanggup mengeluarkan uang sendiri. Sedikitnya ada tiga nama yang tak sanggup dilepaskan dari perkembangan ATM dikala ini, yaitu Luther Simjian, John Shepherd-Barron, dan Don Wetzel. Ketiganya punya pandangan gres yang sama, tapi membuatkan penemuannya secara independen.

Tak Dihiraukan

Ilmuwan kelahiran Turki, Luther Simjian, yaitu orang pertama yang mencetuskan pandangan gres ATM pertama di dunia. Pada tahun 1939 Simijian telah mengajukan 20 paten terkait temuannya ini, salah satunya yaitu nama Automated Teller Machine. Namun, mesin cerdas Simjian itu kurang menerima perhatian masyarakat luas.


Di masa itu, ia berhasil membujuk "City Bank of New York", sekarang dikenal dengan "Citibank", untuk mencoba mesin pintarnya selama enam bulan. Penggunaan mesin ini tidak berlanjut. Tidak ada yang berminat!

“Mungkin yang berminat memakai mesin ini hanya segelintir pelacur dan penjudi yang tidak ingin bertatap muka dengan teller bank,” komentar Simjian setengah frustrasi sebab mesinnya tak diacuhkan.

Seperempat periode seteleh ATM Simjian, seorang eksekutif percetakan dokumen-dokumen keuangan De La Rue di Inggris, John Shepherd-Barron, memelopori pembuatan mesin yang sanggup mengeluarkan uang sendiri. Barron menggagas mesin ini sebab ia punya pengalaman jelek dengan bank.


"Aku ingat kembali pada tahun 1965, saya selalu mengambil uang dari bank pada hari Sabtu pagi. Namun, Sabtu itu saya terlambat satu menit di bank, dan bank itu tutup..,” kata Barron menyerupai dikutip telegraph.co.uk.

Setelah itu, tahun 1968, spesialis dari Docutel Corp Texas, Don Wetzel, membuatkan ATM berjaringan pertama, yang dikenal sebagai Docuteller. Seperti halnya Barron, Wetzel juga punya pengalaman jelek dengan bank. Dia mengaku hilang kesabaran ketika menunggu giliran dalam sebuah antrean panjang di sebuah kantor cabang suatu bank. Hasil karyanya tersebut kemudian digunakan oleh "Chemical Bank of New York" pada tahun 1969.




Tren ATM

Setelah dekade 60-an ATM mulai dikenal luas di barat. Baru tahun 80-an ATM mulai masuk dan dikenal di Indonesia. ATM pertama kali digunakan di Indonesia pada 1986 oleh dua bank yakni Hong Kong Bank dan Bank Niaga.

Mulanya, ATM di Indonesia hanya digunakan untuk transaksi di satu bank saja. Bahkan, awalnya ATM hanya memakai giro dengan jumlah transaksi yang terbatas.

Namun seiring perkembangan waktu, sejumlah bank di Indonesia mulai mengikuti jejak Hong Kong Bank dan Bank Niaga. Pada dekade 90-an pengunaan ATM mulai menjadi tren perbankan. 

Tak hingga di situ, ATM kian berubah menjadi menjadi penopang transaksi bank sehabis memasuki dekade millenium dengan hadirnya interkoneksi ATM antar bank. Saat ini, nasabah yang berbeda bank sanggup melaksanakan transaksi keuangan hanya dengan melalui mesin ATM milik bank manapun.

Dengan perkembangan ATM dikala ini, nasabah sanggup dengan gampang melaksanakan transksi perbankan di aneka macam penjuru bumi, baik untuk menarik tunai, mengirim uang, membayar sesuatu, atau hanya sekadar mengecek saldo. Ya, rasanya kita sepakat, ATM telah menjadi kepingan penting transaksi keuangan di era modern dikala ini. 

Market sistem pembayaran bukan lagi sekedar di industri perbankan, namun beberapa fitur menyerupai billing, e-money juga menjadi hal penting dalam perkembangan sistem pembayaran nasional ke depannya.



Subscribe to receive free email updates:

ADS