ADS

Jual Rugi, Taktik Cerdas Diapers.Com



Hanya dengan menjual popok bayi, sebuah online shop bisa memiliki gudang seluas 20 kali lapangan bola, dioperasikan oleh 260 robot dan 550 karyawan, yang menghasilkan 180 juta dolar setahun

Lore dan Bharara ialah sobat sepermainan semenjak sekolah dasar. Mereka sudah 3 tahun merencanakan online shop sebelum alhasil membuka 1800diapers.com di tahun 2005. Awalnya, mereka hanya punya satu staf, yaitu Gina DePaola, sobat kuliah Lore.

P&G, merek popok ternama ketika itu, menolak penjualan grosir kepada perusahaan yang belum 2 tahun berjalan, apalagi hanya usaha rumahan yang bermarkas di garasi ibarat kepunyaan Lore dan Bharara. 


Terpaksa, setiap ada orderan, DePaola lari ke toko grosir terdekat, membeli popok dengan mobil minivannya dan mengantarkan ke para pemesan. Dalam ahad pertama, mereka berhasil mengirim 20-30 paket perhari. 


Untuk merebut pasar, mereka rela menjual rugi (harga grosir) setiap paketnya, plus gratis ongkos kirim. Meskipun begitu, Lore dan Bharara tahu ada peluang besar dibalik seni administrasi jual rugi mereka. Mereka fokus merebut pasar ibu-ibu yang tidak mempunyai waktu untuk keluar untuk membeli popok bayi.




Jadi Saingan Amazon.com

Pesanan terus meningkat, sampai-sampai kendaraan beroda empat minivan DePaola tidak cukup lagi memuat orderan popok-popok tersebut dalam sehari. DePaola alhasil mulai menyewa truk untuk memuat pesanan. Saking banyaknya pesanan, semua popok yang dijual dalam radius 100 mil ludes diborong oleh Lore dan Bharara. Garasi merekapun sudah gak muat lagi.
Setelah 5 bulan, P&G alhasil sadar akan kesalahan evaluasi mereka dan meminta bekerja sama. Omzet 1800diapers.com mencapai 11 juta dolar di tahun 2006. 1800diapers.com berganti nama menjadi diapers.com di tahun 2007.  Pada tahun 2010 perusahaan mereka telah mempunyai gudang seluas 3 hektar.
Amazon.com, yang notabene adalah online shop paling terkenal di dunia, mulai ‘gerah’ dengan kemajuan pesat diapers.com dan ikut-ikutan menjual popok dan pernak-pernik bayi lainnya setahun sehabis diapers.com diluncurkan. Bahkan ketika diapers.com membuka layanan gratis ongkos kirim, Amazon juga menirunya.Ketauan kan, jikalau Amazon mulai merasa tersaingi?! Businessweek menyebutnya dengan ‘diaper war’.
Sementara Amazon meluncurkan Amazon Mom yang memperlihatkan produk-produk kebutuhan bayi, diapers.com menggencarkan same-day delivery dan mulai menjual mainan lewat website miliknya, yoyo.com. (Baca: Amazon, Toko Online Terbesar
Quidsi, perusahaan yang mengoperasikan diapers.com alhasil diakuisisi oleh Amazon.com dengan nilai 550 juta dolar, atau sekitar 5 triliun rupiah pada tanggal 8 November 2010.


Subscribe to receive free email updates:

ADS