Rencana pembangunan proyek kereta bandara di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) akan segera diselesaikan. Proyek yang dipegang oleh PT Railink ini ditargetkan akan final pada awal tahun 2016. Untuk mengulang keberhasilan proyek di Bandara Kuala Namu, Medan, Railink berupaya mempersiapkan semuanya dengan baik di Bandara Soetta.
"Saat ini kami sudah melaksanakan pembenahan stasiun-stasiun yang akan dilewati, pembelian mesin, pembuatan rel dan bantalan.Termasuk soal pembebasan lahan yang tersisa 5% lagi. Selain itu, dalam waktu bersahabat kami akan jalin kontrak pengadaan sarana dengan pihak ketiga," ujar Muhammad Nurul Fadhila, Direktur Utama Railink pada program Indonesia Infrastructure Week 2014, menyerupai dikutip NusaMania.com dari the-marketeers.
Nantinya, Railink akan menyediakan sepuluh trainset dengan 272 bangku per KA. Akan ada 122 perjalanan KA per harinya akan dioperasikan dengan waktu headway selama 30 menit yang beroperasi pada jam 04.00 - 24.00. Fadhila memprediksi bahwa pada tahap awal, KA Bandara akan mempunyai okupansi 70% terhadap kapasitas kawasan duduk per hari
Fadhila menuturkan bahwa untuk pembangunan proyek ini menghabiskan total investasi sebesar Rp 2,5 triliun. Dana seluruhnya berasal dari dana Railink tanpa melibatkan dana APBN. Railink sendiri merupakan anak perusahaan buah hasil patungan antara PT KAI dan PT Angkasa Pura II.
"Orang Jakarta sudah sangat menghargai waktu, lantaran itu nantinya segmen kereta ini akan terbentuk dengan sendirinya. Kami memprediksi KA Bandara akan bisa menempuh waktu 50 menit untuk perjalanan dari Stasiun Manggarai menuju Bandara Soetta," tambah Fadhila
Dari sisi pemasarannya, Fadhila memaparkan bahwa dikala ini pihaknya tengah gencar melaksanakan sosialisasi. Dalam membidik konsumen, Railink tidak melaksanakan segmentasi khusus. Pasalnya, kereta ini akan menambah pilihan kendaraan bagi masyarakat menuju bandara.
Baca Juga: