Dengan penguasaan pasar mencapai kisaran 85 persen menurut data kuartal kedua 2014 dari Strategy Analytics, Android menjadi target favorit para pembuat aktivitas jahat atau malware.
Google selaku pemilik Android menerapkan langkah-langkah sekuriti di toko aplikasi Play Store untuk menjaga semoga jangan hingga dimasuki malware.
Namun, tetap saja para pemilik Android tidak kondusif 100 persen dan harus pintar-pintar menjaga perangkatnya supaya tidak disusupi aktivitas jahat.
Nah, untuk meminimalisir kemungkinan abuh malware, ada sejumlah kiat yang sanggup diterapkan. Berikut ini selengkapnya, sebagaimana dirangkum dari Phone Arena dan Cnet:
1. Hanya unduh aplikasi dari Play Store
Yang satu ini yakni saran utama untuk menghindari malware. Google selalu memantau aplikasi-aplikasi di toko Play Store dan dengan cepat menindak apabila ada yang bermasalah.
2. Gunakan jasa katalog aplikasi terpercaya
Bagaimana jikalau perangkat Android yang dimiliki tak sanggup mengakses Play Store, menyerupai contohnya Nokia X? Untungnya, aplikasi Android sanggup diperoleh dari sumber lain yang sama-sama terpercaya, menyerupai Nokia Store, Galaxy Apps (Samsung), dan Amazon App Store
3. Hindari aplikasi dan toko aplikasi mencurigakan
Hanya sebab terdapat sumber-sumber aplikasi lain, bukan berarti semuanya kondusif untuk dicoba. Hindari aplikasi yang terlihat “mencurigakan” menyerupai yang menuai ulasan buruk, mengetengahkan kesepakatan muluk, atau meminta permission yang tidak sesuai fungsinya.
4. Jangan pakai aplikasi hasil bajakan
Mengunduh aplikasi berbayar tanpa mengeluarkan uang sepeserpun memang menggiurkan. Namun, tindakan ini menyimpan risiko besar sebab aplikasi bajakan yang biasanya tiba dalam format Android Application Package (APK) sangat gampang disisipi malware.
Apabila ingin memasang aplikasi secara side loading, pastikan file APK diperoleh dari sumber terpercaya.
5. Selalu perbarui software ponsel
Semakin gres versi software, biasanya semakin baik pula pemberian yang diberikannya terhadap malware. Pada Android versi 4.2, misalnya, Google menanamkan perlindungan overcharge yang ditimbulkan oleh malware pengirim SMS premium. Setiap rilis Android gres memperlihatkan peningkatan dalam hal sekuriti.
6. Gunakan scanner malware Google
Setiap ponsel Android versi 2.2 ke atas dilengkapi dengan akomodasi malware scanner. Sebelum memasang aplikasi yang didapat dari sumber di luar Play Store, Google akan memindai aplikasi bersangkutan untuk memastikan keamanannya.
Fitur ini diaktifkan secara default dan sanggup diakses dari sajian Google Settings di app drawer. Perangkat yang menjalankan Android 4.2 atau yang lebih gres sanggup mengaktifkan scanner malware dengan mengaktifkan opsi “Verify Apps” dari sajian security di dalam settings.
7. Pertimbangkan anti-virus
Tak menyerupai PC Windows yang mutlak membutuhkan antivirus, Android sanggup mengurangi ancaman aktivitas jahat melalui isolasi Application Sandbox. Namun aplikasi anti-virus tetap sanggup meningkatkan keamanan lebih lanjut.
Ada ratusan aplikasi anti-virus yang tersedia di Play Store, sebaiknya pilih nama-nama yang mempunyai reputasi manis menyerupai Avast, AVG, BitDefender, Kaspersky, Sophos, Symantec, dan Trend Micro. Ada pula beberapa pendatang gres yang terkenal menyerupai Lookout dan TrustGo.
Baca Juga: