ADS

Partner Bisnis: Mitra Atau Lawan?


Pertanyaan fundamental bagi seorang pengusaha yang ingin berbagi sayap bisnisnya yaitu "Kenapa harus Berpartner atau bermitra? Kenapa tidak ambil sebagai karyawan saja?" 

Yaa, Itulah pertanyaan mendasarnya, Berpartner dalam artian bagi saham Kepemilikan) menyerupai memutuskan menikah dengan seseorang, Mereka ada dalam kehidupan kita, Jika tak cocok maka tidak sanggup begitu saja dipecat dikarenakan ada kepemilikan saham yang harus kita bayar. Meski Anda beri saham kosong (tanpa bayar), bila sudah masuk di akte notaris pendirian perusahaan, artinya sah sebagai pemilik.  

Banyak bisnis yg bagus, namun gagal bertumbuh alasannya ada 2 (atau lebih) Jendral dalam 1 peperangan Atau sanggup juga berpartner dengan orang yang TIDAK kompeten atau komplimen (melengkapi) skill Anda, Namun Hanya sekadar alasannya perasaan tidak lezat atau asal - asal saja. ( Baca: Quo Vadis Boss? )

Yang Lebih Parahnya janji bagi saham yaitu RATA, namun beban kerja tak rata. Hal ini sanggup memicu keributan internal. Terlebih bila sudah merasaa tidak menerima keadilan, semangat berbagi bisnis pun pudar, usang kelamaan tutup dan buka sendiri - sendiri. yang lebih parah sanggup juga berujung di pengadilan, baik perdata atau dicari-cari pidananya. Dulu Kawan, kini Lawan...!!

Jadi apakah tidak usah berpartner saja dalam berbagi bisnis? TIDAK! sebagai informasi, Tak ada satu pun bisnis besar di dunia ini yang hanya dimilki satu orang saja!

Inilah yang harus anda perhatikan dan tanamkan dalam diri untuk menghindari kesalahan di atas dalam menjalin kawan dalam berbisnis:  

- MELENGKAPI: Pilihlah Partner alasannya untuk melengkapi skill yg tak Anda miliki. Misal Anda lemah di manajemen, cari yang andal manajemen.

- TERUJI: Jangan buru2 angkat sebagai pemegang saham. Bisa mulai dari konsultan, staff/manager, sehabis teruji dengan waktu  Ambillah menjadi partner

- JELAS: Ada kejelasan Wewenang dan Kerjaan. Jelas juga siapa Pihak yg memutuskan dan siapa yg mentaati.

- IKHLAS: dalam Berpartner Harus bangga dan sabar menghadapi plus minusnya pasangan. 

- KOMITMEN: Sebisa mungkin memegang komitmen untuk tetap bertahan. Jangan Praktis memutuskan hubungan alasannya hal ini juga akan mengatakan abjad anda yang Tidak Dewasa. 

- SPORTIF: Akui kesalahan, namanya juga manusia. Anggap ia saudara sendiri. Saling mengingatkan dengan semangat kebersamaan dan membangun.

- PISAH BAIK - BAIK: Kalaupun memang tetap harus berpisah, hindari keributan. Mungkin ia bukan Partner tujuan, tapi bab dari proses kita dalam berbisnis

yang harus diingat dan harus kita pegang teguh, junjunglah persaudaraan diatas uang. Jangan terlena oleh keayuan dunia, hingga lupa Silahturahmi. Berpartner tak harus hingga akhir, mungkin cukup hingga beberapa pulau ke depan, lalu pisah dg kenangan yg indah. 


Subscribe to receive free email updates:

ADS